Sister Village sebagai Upaya Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Merapi

Kamis, 5 November 2020 tepatnya pukul 12.00 Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengeluarkan peringatan peningkatan status aktivitas Gunung Merapi dari Waspada (level II) menjadi ke Siaga (level III) yang ditujukan kepada Kepala BNPB, Gubernur Jawa Tengah dan DIY, Bupati Magelang, Klaten, Boyolali, dan Sleman. Surat ini di keluarkan berdasarkan evaluasi yang dilakukan BPPTKG terhadap pemantauan aktivitas Gunung Merapi yang bisa berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk di sekitar lereng Merapi. Wilayah prakiraan bahaya yang di tetapkan meliputi dua provinsi, empat kabupaten dan 12 Desa di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Pada waktu bersamaan Bupati Sleman juga mengeluarkan keputusan Status Tanggap Darurat Bencana Gunung Api hingga 30 November 2020 dan diperpanjang dengan surat Keputusan Bupati Sleman No 84.6/Kep.KDH/A/2020 hingga 31 Desember 2020. Surat ini kemudian di jadikan dasar untuk melakukan langkah-langkah tanggap darurat bencana Gunung Api. Di Sleman Yogyakarta, ada 3 desa yang masuk dalam zona bahaya yaitu Desa Glagaharjo, Kepuharjo dan Umbulharjo.

Argomulyo merupakan salah satu desa di kecamatan Cangkringan yang pada 2010 terdampak erupsi Merapi. Argomulyo juga merupakan desa Dampingan YSI sejak tahun 2010. Pada erupsi 2010, setidaknya 80 orang meninggal akibat erupsi merapi  dan satu dusun harus relokasi ke tempat yang lebih aman. Walaupun Argomulyo untuk sekarang ini tidak termasuk zona bahaya erupsi Merapi, Argomulyo tetap siaga mempersiapkan warga dan tempat untuk pengungsian. Hal ini dikarenakan Desa Argomulyo merupakan Sister Village untuk Desa Glagaharjo.

Sister Village atau Desa Saudara merupakan bentuk Kerjasama dalam konteks krisis bencana Gunung Api Merapi. Jika terjadi bencana di satu desa maka desa lain berfungsi untuk membantu penduduk desa yang terkena bencana, misalnya dalam penyediaan tempat pengungsian dan membantu proses evakuasi. Seperti desa Argomulyo dan Desa Glagaharjo, dimana desa Argomulyo menyiapkan tempat pengungsian bagi warga Desa Glagaharjo. Kesepakatan tersebut sudah tertuang dalam MoU yang dilakukan oleh kedua desa.

Pada dasarnya dalam mengurangi risiko akibat bencana, keberadaan sister village ini penting. Desa penyangga di wilayah rawan bencana berperan sebagai tempat mengungsi yang lebih aman. Dengan adanya sister village diharapkan pengungsi lebih terarah harus kemana mereka menyelamatkan diri saat Merapi erupsi. Tempat pengungsiannya pun bisa disiapkan sesuai kapasitas. Harapannya di wilayah lain juga dikembangkan upaya mitigasi ini, terutama di wilayah rawan bencana erupsi gunung api atau wilayah rawan tsunami.

Gambar: Peta Alur Sister Village di DIY untuk ancaman Erupsi Merapi

LAHAN PEKARANGAN PRODUKTIF SOLUSI KETAHANAN PANGAN...

Comments

Already Registered? Login Here
Guest
Sabtu, 17 Mei 2025

Captcha Image

Kalender

Wait a minute, while we are rendering the calendar