Sistem Peringatan Dini atau Early Warning Systems (EWS), Apa sih?

Kita sering mendengar istilah Sistem Peringatan Dini atau early warning systems, namun apa dan bagaimana peringatan dini atau EWS itu?

Menurut Undang-Undang No 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.

Sistem peringatan dini bencana adalah elemen yang sangat penting dalam upaya pengurangan risiko bencana. Dengan adanya peringatan dini bencana, maka masyarakat dapat melakukan respon yang sesuai untuk melakukan penyelamatan dan menghindari korban jiwa serta mengurangi dampak bencana tersebut. Agar sistem peringatan dini dapat berjalan secara efektif maka dibutuhkan partisipasi aktif masyarakat yang berada di daerah berisiko, memfasilitasi kegiatan-kegiatan penyadaran publik dan kesiapsiagaan masyarakat, serta penyampaian peringatan yang terpercaya. Oleh karena itu dibutuhkan peran aktif berbagai pihak agar system ini berjalan sesuai harapan.

Syarat sebuah peringatan dini yang lengkap dan efektif serta berpusat pada masyarakat (people-centered) adalah terpenuhinya empat komponen yaitu pengetahuan risiko, pemantauan bahaya dan layanan peringatan, penyebaran dan komunikasi dan kemampuan respon. Jika salah satu komponen ini tidak terpenuhi maka system peringatan dini tidak bisa berjalan dengan baik. Dengan kata lain, system peringatan dini tidak terbatas pada Lembaga yang bertanggung jawab melakukan pemantauan saja, namun juga pihak  lain yang meliputi penyedia layanan penyebaran informasi, dan masyarakat sendiri.

Gambar 1. Empat Unsur Kunci dari Sistem Peringatan Dini yang Terpusat pada Masyarakat

Pengetahuan Risiko

Risiko akan muncul dari kombinasi adanya bahaya dan kerentanan di lokasi tertentu. Kajian terhadap risiko bencana memerlukan pengumpulan dan analisis data yang sistematis serta harus mempertimbangkan sifat dinamis dari bahaya dan kerentanan yang muncul dari berbagai proses seperti urbanisasi, perubahan pemanfaatan lahan, penurunan kualitas lingkungan, dan perubahan iklim. Kajian dan peta risiko bencana akan membantu memotivasi orang, sehingga mereka akan memprioritaskan pada kebutuhan sistem peringatan dini dan penyiapan panduan untuk mencegah dan menanggulangi bencana.

 

Pemantauan Bahaya dan Layanan Peringatan

Layanan peringatan merupakan inti dari sistem. Harus ada dasar ilmiah yang kuat untuk dapat memprediksi dan meramalkan munculnya bahaya, dan harus ada sistem peramalan dan peringatan yang andal yang beroperasi 24 jam sehari. Pemantauan yang terus-menerus terhadap parameter bahaya dan gejala-gejala awalnya sangat penting untuk membuat peringatan yang akurat secara tepat waktu. Layanan peringatan untuk bahaya yang berbeda-beda sedapat mungkin harus dikoordinasikan dengan memanfaatkan jaringan kelembagaan, prosedural, dan komunikasi yang ada.

Penyerbarluasan dan Komunikasi

Peringatan harus menjangkau semua orang yang terancam bahaya. Pesan yang jelas dan berisi  informasi yang sederhana namun berguna sangatlah penting untuk melakukan tanggapan yang tepat, yang akan membantu menyelamatkan jiwa dan kehidupan. Sistem komunikasi tingkat regional, nasional, dan masyarakat harus diidentifikasi dahulu, dan pemegang kewenangan yang sesuai harus terbentuk. Penggunaan berbagai saluran komunikasi sangat perlu untuk memastikan agar sebanyak mungkin orang yang diberi peringatan, guna menghindari terjadinya kegagalan di suatu saluran, dan sekaligus untuk memperkuat pesan peringatan. enyebaran dan komunikasi

Kemampuan Respon

Sangat penting bahwa masyarakat harus memahami bahaya yang mengancam mereka; dan mereka harus mamatuhi layanan peringatan dan mengetahui bagaimana mereka harus bereaksi. Program pendidikan dan kesiapsiagaan memainkan peranan penting di sini. Juga penting bahwa rencana penanganan bencana dapat dilaksanakan secara tepat, serta sudah dilakukan dengan baik dan sudah teruji. Masyarakat harus mendapat informasi selengkapnya tentang pilihan-pilihan untuk perilaku yang aman, ketersediaan rute penyelamatan diri, dan cara terbaik untuk menghindari kerusakan dan kehilangan harta benda.

Gambar 2. Contoh Respon yang dilakukan Masyarakat

Secara singkat peringatan dini ini dilakukan melalui:

  1. Pengamatan gejala bencana
  2. Analisis hasil pengamatan gejala bencana
  3. Pengambilan keputusan oleh pihak yang berwenang
  4. Penyebarluasan informasi tentang peringatan bencana
  5. Pengambilan Tindakan oleh masyarakat

Sebagai tambahan, peringatan dini bisa berjalan jika diterima, dipahami, dipercaya dan ditindaklanjuti.

Diterima: mudah diakses masyarakat;

Dipahami: pesan yang disampaikan harus jelas, padat, disajikan sesuai dengan konteks social dan budaya setempat;

Dipercaya: pesan dikeluarkan oleh pihak-pihak yang berwenang dan memiliki reputasi yang baik dalam memberikan informasi;

Ditindaklanjuti: pesan yang diterima dapat digunakan untuk melakukan Tindakan yang berguna dalam menghindari maupun mengurangi risiko.

Tangguh Bersama Masyarakat
Apa itu Siklon Tropis?

Comments

Already Registered? Login Here
Guest
Sabtu, 17 Mei 2025

Captcha Image

Kalender

Wait a minute, while we are rendering the calendar