Apa itu Siklon Tropis?

 

Akhir-akhir ini kita dikejutkan oleh adanya siklon seroja yang melanda Nusa Tenggara Timur. Dampak dari siklon tersebut cukup parah yaitu menyebabkan banjir bandang, longsor, lahar hujan yang mengakibatkan banyak korban luka, hilang dan meninggal. Sebenarnya apa sih siklon?

 

Siklon tropis atau disebut juga topan atau badai merupakan badai melingkar yang intens, berasal dari lautan tropis yang hangat dan ditandai dengan tekanan atmosfer rendah, angin kencang dan hujan lebat.

Siklon tropis menghasilkan angin yang melebihi 119 km per jam. Dalam kasus yang ekstrim, angin dapat melebihi 240 km per jam dan hembusan angin dapat melampaui 320 km per jam. Angin kencang ini menyertai hujan lebat dan fenomena yang dikenal sebagai gelombang badai, di mana ketinggian permukaan laut dapat mencapai 6 meter di atas permukaan normal. Kombinasi angin kencang dan air seperti itu membuat siklon menjadi bahaya serius bagi wilayah pesisir di area tropis dan subtropis di dunia, termasuk Indonesia.

Siklon tropis terbentuk oleh perpindahan uap air dan panas dari lautan hangat ke udara di atasnya, terutama melalui penguapan dari permukaan laut. Saat udara hangat dan lembab naik, itu mengembang dan mendingin, dengan cepat menjadi jenuh dan melepaskan panas laten melalui kondensasi uap air. Kolom udara di inti gangguan yang berkembang dihangatkan dan dibasahi oleh proses ini. Perbedaan suhu antara udara hangat yang naik dan lingkungan yang lebih dingin menyebabkan udara yang naik menjadi apung, yang selanjutnya meningkatkan pergerakannya ke atas.

 

Siklon tropis akan menghilang ketika tidak dapat lagi mengekstraksi energi yang cukup dari air laut yang hangat. Siklon tropis juga dapat menyebabkan kematiannya sendiri dengan mengaduk air laut yang lebih dalam dan lebih dingin.

 

Proses terbentuknya siklon Siklon tropis dapat terbentuk dengan persyaratan berikut ini:

  1. Suhu permukaan laut sekurang-kurangnya 26.5 C hingga ke kedalaman 60 meter
  2. Kondisi atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan terbentuknya awan Cumulonimbus. Awan-awan ini, yang merupakan awan-awan guntur, dan merupakan penanda wilayah konvektif kuat, adalah penting dalam perkembangan siklon tropis.
  3. Atmosfer yang relatif lembab di ketinggian sekitar 5 km. Ketinggian ini merupakan atmosfer paras menengah, yang apabila dalam keadaan kering tidak dapat mendukung bagi perkembangan aktivitas badai guntur di dalam siklon.
  4. Berada pada jarak setidaknya sekitar 500 km dari katulistiwa. Meskipun memungkinkan, siklon jarang terbentuk di dekat ekuator.
  5. Gangguan atmosfer di dekat permukaan bumi berupa angin yang berpusar yang disertai dengan pumpunan angin.
  6. Perubahan kondisi angin terhadap ketinggian tidak terlalu besar. Perubahan kondisi angin yang besar akan mengacaukan proses perkembangan badai guntur.

 

Siklus tropis mempunyai daur hidup mulai dari proses pembentukannya hingga kepunahannya. Siklus hidup siklon tropis meliputi: tahap pembentukan, tahan belum matang, tahap matang, dan tahap pelemahan. Waktu rata-rata yang dibutuhkan sebuah siklon tropis dari mulai tumbuh hingga punah adalah sekitar 7 (tujuh) hari, namun demikian variasinya bisa mencapai 1 hingga 30 hari.

 

Lalu apa perbedaan antara Siklon, Tornado, Putting Beliung dan Water Spout?

 

Kriteria

Siklon

Tornado

Puting Beliung

Water Spout

Daerah tumbuhnya

Di laut, umumnya di atas lintang 10 derajat utara maupun selatan

Di darat

Di darat, merupakan tornado kecil, sebutan lokal di Indonesia

Di darat namun di Kawasan parairan, misal danau atau waduk

Ukuran diameter

Ratusan kilometer

Ratusan meter

Ratusan meter

Ratusan meter

Lama hidupnya

1-30 hari, rata-rata 3-8 hari

3 menit hingga 1 jam

Kurang dari 1 jam

Kurang dari 1 jam

 

Hurricane merupakan sebutan bagi siklon tropis di Samudra Pasifik Selatan, Samudra Pasifik Timur Laut dan Samudra Atlantik Utara yang mempunyai kecepatan angin maksimum lebih dari 64 knot (119 km/jam). Sedangkan typhoon atau topan adalah hurricane yang terjadi di Samudra Pasifik Barat Laut.

 

Musim Siklon di Sekitar Indonesia

Apakah indonesia dilalui oleh siklon tropis? Menurut klimatologinya, wilayah Indonesia yang terletak di sekitar garis katulistiwa termasuk wilayah yang tidak dilalui oleh lintasan siklon tropis. Namun demikian banyak juga siklon tropis yang terjadi di sekitar wilayah Indonesia, dan memberikan dampak tidak langsung pada kondisi cuaca di Indonesia. Contohnya siklon tropis Rosie (2008), siklon tropis Inigo, Siklon tropis Vamei (2001), Siklon Anggrek (2010), Siklon Bakung (2014), Siklon Cempaka (2017), Siklon Dahlia (2017) dan Siklon Seroja (2021).

Dengan menggunakan data tahun 1964 hingga 2005 untuk kejadian siklon tropis di wilayah Samudra Hindia Tenggara dan tahun 1951 hingga 2006 untuk kejadian siklon tropis di wilayah Pasifik Barat Laut, telah dilakukan perhitungan untuk mendapatkan gambaran kejadian siklon tropis di wilayah dekat Indonesia terutama di wilayah antara 90° hingga 150° BT dan 30° LS hingga 30° LU.

 

Siklon Tropis di Sebelah Selatan Indonesia

Untuk siklon-siklon tropis di wilayah dekat Indonesia dengan histori data selama 42 tahun diketahui bahwa di sebelah Selatan siklon tropis terbanyak terjadi pada bulan Februari yaitu 23% kejadian dalam sebulan. Disusul kemudian dengan bulan Maret (22%), Januari (21%), Desember (14%) dan April (11%).

Namun demikian pada bulan Juni, Juli, Agustus dan September diketahui merupakan bulan-bulan yang selama 42 tahun hampir tidak terdapat kejadian siklon tropis sama sekali.

 

Siklon tropis di sebelah utara Indonesia

Dengan data histori yang lebih panjang (56 tahun), diketahui bahwa wilayah dekat Indonesia sebelah Utara siklon tropis terbanyak terjadi pada bulan Agustus dimana 20% siklon tropis terjadi pada bulan ini. Disusul kemudian dengan bulan September (18%), Juli dan Oktober (15%).

Di bulan Agustus, dengan rata-rata kejadian sebanyak 5,2 kali siklon tropis per tahun, kondisi ekstrim maksimum pernah terjadi pada tahun 1960 (13 kali kejadian siklon tropis dalam sebulan) dan kondisi ekstrim minimum terjadi di tahun 1980 (hanya terjadi 2 kali kejadian siklon tropis dalam sebulan). Dan sebaliknya dengan jumlah kejadian terkecil 13 kali dalam 56 tahun, bulan Februari mengalami kejadian ekstrim maksimum pada tahun 1967 dan 1976 dengan 2 kali kejadian siklon tropis dan pada 45 tahun lainnya tidak mengalami siklon tropis sama sekali.

 

Dampak Siklon Tropis

Siklon tropis menimbilkan dampak yang sangat besar pada tempat-tempat yang dilaluinya. Dampak ini bisa berupa angin kencang, hujan deras berjam-jam, bahkan berhari-hari yang dapat mengakibatkan banjir, gelombang tinggi dan gelombang badai (storm surge).

Salain itu ada juga dampak tidak langsung dari siklon tropis, meskipun siklon terjadi bukan di wilayah Indonesia, namun  dampaknya juga menerpa Indonesia. Misalnya siklon tropis George (2007) di perairan Australia membentuk ekor siklon yang menambah intensitas hujan di Jawa Timur hingga NTT.

Sumber: http://meteo.bmkg.go.id/siklon/learn/01/id

Sistem Peringatan Dini atau Early Warning Systems ...
PANGAN LOKAL SUMBER GIZI DAN PANGAN ALTERNATIF DI ...

Comments

Already Registered? Login Here
Guest
Sabtu, 17 Mei 2025

Captcha Image

Kalender

Wait a minute, while we are rendering the calendar