LAHAN PEKARANGAN PRODUKTIF SOLUSI KETAHANAN PANGAN DI TENGAH PANDEMI

Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat yang merupakan salah satu peran penting bagi kehidupan suatu bangsa. Ketidakjelasan kapan waktu pandemi covid akan berakhir berpotensi mengganggu ketersediaan, stabilitas, dan akses pangan. Hal ini yang dikhawatirkan akan dialami Indonesia selama negara kita masih mengalami pandemi. Oleh karena itu, sejak awal pandemi pemerintah Indonesia sudah gencar mencanangkan program ketahanan pangan mandiri. Ketahanan pangan menurut UU no 18/2012 memiliki pengertian sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.

Pemanfaatan lahan pekarangan menjadi pertanian terpadu dan hidroponik yang dikelola oleh Karangtaruna dusun Sukorame

Yayasan SHEEP Indonesia melalui BRC II untuk wilayah Yogyakarta memiliki salah satu program yang berkaitan dengan ketahanan pangan dan turut serta membantu program yang sedang dikampanyekan oleh pemerintah yaitu program pemanfaatan lahan pekarangan. Program ini sudah dilakukan di dua desa dari tiga desa binaan YSI wilayah Yogyakarta yaitu desa mangunan dan desa bejiharjo. Program pemanfaatan lahan pekarangan adalah program yang memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang kurang produktif menjadi lebih produktif dan bisa dimanfaatkan untuk kehidupan tingkat keluarga atau lingkungan sekitar. Program pemanfaatan lahan pekarangan ini memiliki dua jenis kegiatan yang terfokuskan yaitu budidaya lele menggunakan ember dan basebeton serta penanaman bibit sayur menggunakan polibag. Kedua kegiatan ini memiliki beberapa tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat untuk masyarakat penerima manfaat, tujuan tersebut antara lain untuk pemenuhan gizi anggota keluarga, mengurangi pengeluaran biaya belanja dan peningkatan ekonomi keluarga, mengoptimalkan ahan pekarangan rumah yang belum produktif, dan sebagai ketahanan pangan keluarga terkait ketersediaan pangan.

 

Sayuran berupa tomat, cabe dan terong yang ditanam dalam polybag di pekarangan rumah dan juga budidaya lele menggunakan basebeton.

Program pemanfaatan lahan pekarangan sudah berjalan kurang lebih 3 bulan di Mangunan dan di beberapa dusun program budidaya lele dilakukan secara kelompok dan individu. Menurut Pak Samidi kepala dukuh Kanigoro mengatakan bahwa Program pemanfaatan lahan pekarangan ini memberikan ilmu bahwa pekarangan tidak produktif menjadi bisa digunakan serta mendapatkan bahan pangan dari lahan rumah tanpa harus ke warung dan mengeluarkan uang, selain itu pemenuhan lauk untuk keluarga dan warga sekitar bisa terpenuhi. Manfaat dari pemanfaatan lahan pekarangan juga dirasakan oleh Ibu Tuti dari dusun Lemahabang yang mengatakan bahwa pemanfaatan lahan pekarangan ini bermanfaat untuk menanam sayur, tanaman obat keluarga dan beberapa palawija sehingga dapat mengurangi sifat konsumtif warga untuk berbelanja di warung, selain itu mengurangi interaksi warga berkerumun ketika belanja di warung. Program pemanfaatan lahan pekarangan memberi banyak manfaat untuk warga desa Mangunan di tengah masa pandemi saat ini. Semoga kedepannya program ini bisa berkelanjutan dan setiap rumah memiliki kesadaran untuk memanfaatkan lahan pekarangannya sehingga lahan pekarangan menjadi lebih produktif dan bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan dan ketahanan pangan tingkat keluarga.(/ajeng/)

Hasil pembibitan lele dengan menggunakan basebeton setelah berapa minggu di budidayakan

Pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam sayuran seperti terong menggunakan polibag di dusun Kanigoro

Aplikasi dan Website yang Bermanfaat untuk Memanta...
Sister Village sebagai Upaya Mitigasi Bencana Erup...

Comments

Already Registered? Login Here
Guest
Sabtu, 17 Mei 2025

Captcha Image

Kalender

Wait a minute, while we are rendering the calendar