Menanggapi peranyaan diatas kalau menurut Bertha Leba Ketua OMB Wuke Rohedui Desa Jiwuwu Kec. Sabu Timur Kab. Sabu Raijua - NTT terkait dengan penyiraman dengan menggunakan metode irigasi tetes dengan memanfaatkan botol bekas minuman yang hanya akan jadi sampah...

Ini salah satu contohnya...

Selamat Pagi Pak Andi Rahmad Ferdyantoro sepertinya irigasi tetes bermanfaat untuk daerah yang kebutuhan airnya terbatas... mungkin bisa di bagikan ke teman teman cara pembuatan irigasi tetesnya. Sehingga dapat di terapkan di daerah lain.

Andi Rahmad Ferdyantoro bagus banget mas ide nya tu

Andi Rahmad Ferdyantoro cara buat nya gimana mas?

Terimakasih om.admin dan bpk.jumadil...pertama kali yang harus dilakukan dalam membuat irigasi tetes itu adalah merubah mindset. Karena irigasi tetes bermanfaat tidak hanyak untuk daerah yang kebutuhan airnya terbatas namun yang ketersediaan airnya melimpahpun juga perlu merubah metode penyiraman. Pertama karena kita harus menjaga alam terutama ketersediaan air dan pemanfaatan barang bekas yaitu sampah botol plastik air mineral. Kedua tanaman sayur mayur itu dalam penyiraman tidak butuh banyak air karena hanya akan terbuang sebab tanaman hanya butuh kelembaban tanah sebagai bahan asupan makanan.

Dibawah ini saia kirimkan video ketika staf lapangan memberikan edukasi cara membuat media irigasi tetes dari botol bekas air mineral dan benang. Botol bekas air mineral untuk menampung airnya dan benang sebagai media perembesan air ke akar tanaman...semoga bermanfaat...